Adsense

Saturday, October 11, 2014

Backup & Restore Di Dalam Basis Data

Data dan database merupakan komponen terpenting dalam suatu sistem informasi manajemen, disamping tentu saja aplikasi untuk sistem informasi harus tersedia, keduanya saling tergantung. Suatu aplikasi sistem informasi manajemen tidak ada gunanya jika tidak mempunyai data yang lengkap, demikian juga sebaliknya jika punya data tetapi tidak mempunyai aplikasi yang digunakan untuk mengelolanya sehingga tidak dapat dihasilkan suatu laporan, statistik atau pun informasi.
Backup Data
            Backup data merupakan salah satu kegiatan yang harus dilakukan oleh pengelola database untuk melakukan penyalinan sistem, data dan aplikasi. Backup data harus dilakukan untuk menjaga jangan sampai terjadi kerusakan sistem dari luar ataupun dari dalam sistem, yang disengaja atau pun tidak disengaja.
Restore Data
            Restore adalah proses mengembalikan backup ke dalam sistem. Restore dilakukan untuk mengembalikan keadaan sistem kembali pada keadaan semula, keadaan terakhir pada saat operasional, sebelum terjadi kerusakan sistem. Pada proses ini akan dilakukan pengembalian data baik struktur maupun isi dari database, secara teori proses ini adalah proses minimum pengembalian system tergantung dari waktu scheduling yang menjadi dasar proses backup, jika waktu scheduling dijadwalkan terlalu lama maka akan banyak data nya hilang.
Skenario kegagalan dan Resiko Backup
            Kegagalan sebuah sistem bisa disebabkan oleh banyak sekali faktor, salah satu faktor bencana alam yang tidak pernah diduga dan diperkirakan sehingga skenario kegagalan sistem harus diperhitungkan dengan pembangunan sistem backup harian dengan media backup yang disimpan ditempat berbeda. Dengan menggunakan basis data web ini semuanya bisa dilakukan dengan mudah.
Metoda backup dan recovery
            Proses backup data sangatlah penting bagi keamanan data agar bisa terjaga dengan baik terutama saat terjadi crash pada sistem basis data yang disebabkan oleh kerusahakan fisik hardware ataupun karena faktor alam.
            Banyak sekali cara untuk melakukan backup data, berikut ini metoda yang bisa dlakukan saat akan melakukan backup data :
a)      Backup Logika vs backup Physic
b)      Backup online vs backup offline
c)      Backup local vs backup remote
d)      backup penuh vs backput bertambah sebagian
e)      Point in time recovery
f)       Backup scheduling, compression dan encryption

g)      Table Maintenance

Bab 4 Planning Back Up

1.      Rencana pemilihan model desain Basis data yaitu dengan menggunakan Basis Data Terpusat.
            System basis data terpusat merupakan suatu system yang menepatkan data di suatu lokasi saja dan semua lokasi lain mengakses di lokasi tersebut. Dimana tugas server disini hanya melayani permintaan dari client.Sedangkan client meminta layanan dari server.
                Alasan mengapa kita memilih database terpusat, karena untuk mengakses database pada system informasi penjualan ini merupakan suatu sistem yang menempatkan data di suatu lokasi saja dan semua lokasi lain mengakses basis data di lokasi tersebut. Di mana tugas server disini hanya melayani permintaan dari client. Sedangkan client meminta layanan dari server.Implementasi Distributed data processing.  
                Saat ini telah lebih maju dari saat awal konsep ini diperkenalkan. Dengan menggunakan database client/server, Sebuah server berfungsi jauh lebih efisien tidak hanya sebatas file server, melainkan ikut pula berperan aktif dalam pengolahan data, dan mengelolah akses user atas data. Hal ini menjadikan fungsi server sebagai file server berubah menjadi data server.Ketika server mati komputer yang masih menyala masih tetap bisa berkomunikasi sehingga komunikasi antar bagian dapat tetap berjalan.
            Implementasi sistem basis data terpusat ini dipilih karena menawarkan beberapa keuntungan:
1)      Kinerja sistem yang lebih terjamin
2)      Efisiensi dalam pemanfaatan network traffic
3)      Kemudahan dalam maintenance dan deployment
4)      Tidak banyak mengeluarkan biaya
5)      Menyederhanakan pemeliharaan sistem.

Diagram Database Jaringan:


2.      Mementukan Planning Backup baik menggunakan SQL server dan Oracle
            Backup adalah suatu proses pembuatan salinan data dari database, sehingga salinan ini dapat digunakan untuk mengembalikan data semula dari peristiwa kehilangan data atau pun kerusakan data. Backup juga biasa di artikan dengan suatu kegiatan untuk menyimpan database dalam bentuk datafile, controlfile, dan archieve log ke dalam media penyimpanan lain seperti disk atau tape.
            Tujuan Backup:
o   Meningkatkan Mean-Time-Between Failures (MTBF)
o   Menurunkan Mean-Time-To-Recover (MTTR)
o   Meminimalkan kehilangan data
o   Melindungi database dari segala kemungkinan kerusakan
Jenis backup data, yaitu:
1.      Backup Penuh (Full Backup)
            Full backup adalah menyalin semua data termasuk folder ke media lain. Oleh karenaitu, hasil full backup lebih cepat dan mudah saat operasi restore. Namun pada saat pembuatannya membutuhkan waktu dan ruang yang sangat besar.
2.      Backup Peningkatan (Incremental Backup)
            Incremental backup adalah menyalin semua data yang berubah sejak terakhir kali melakukan full backup atau differential backup. Incremental backup disebut juga differential backup
Kelebihan :
1)      Membutuhkan waktu yang lebih singkat.
2)      Jika banyak melakukan incremental backup, maka data yang di backup semakin kecil ukurannya.
3)      Backup lebih cepat daripada full backup dan membutuhkan tempat sementara yang lebih kecil daripada yang dibutuhkan oleh full backup.
Kekurangan :
1)      Waktu untuk restore sangat lama.

3.      Backup Cermin (Mirror Backup)
            Mirror backup sama dengan full backup, tetapi data tidak di padatkan atau dimampatkan (dengan format .tar, .zip, atau yang lain) dan tidak bisa di lindungi dengan password. Dapat juga diakses dengan menggunakan tools seperti Windows Explorer. Mirror backup adalah metode backup yang paling cepat bila dibandingkan dengan metode yang lain karena menyalin data dan folder ke media tujuan tanpa melakukan pemadatan. Tapi hal itu menyebabkan media penyimpanan nya harus cukup besar.
4.      Differential
            Sama dengan tipe incremental tapi archive bit tidak dihapus setelah backup.

Dari jenis-jenis,maka dapat ditentukan planning backup untuk system informasi penjualan adalah kita memakai jenis mirror backup karena mirror backup sama saja dengan mengkopi data, file, folder, dan lain-lain dari komputer ke media lain maupun sebaliknya, misalnya CD, DVD, maupun hardisk eksternal. Dalam hal ini cukup mudah cara membackupnya. Dengan mirror backup sebenarnya data yang kita punya itu ada lebih dari satu, sehingga bila kita kehilangan satu data kita masih punya data itu di media lain yang mana data itu sama-sama terupdate karena tersinkronisasi.

Friday, July 18, 2014

CONTOH SISTEM INFORMASI BANK SAMPAH

SISTEM INFORMASI BANK SAMPAH
Bank Sampah merupakan konsep pengumpulan sampah kering dan dipilah serta memiliki manajemen layaknya perbankan tapi yang ditabung bukan uang melainkan sampah. Sampah yang ditabung oleh nasabah ditimbang dan dihargai dengan sejumlah uang nantinya akan dijual di pengepul yang sudah bekerja sama.
Sistem ini melibatkan berbagai objek baik orang maupun benda diantaranya :
·         Sampah
( Sesuatu yang telah dibuang dimana belum mempunyai nilai ekonomis )
·         Nasabah bank sampah
( Pihak yang memiliki Id Nasabah dan menjadi pelanggan bank sampah dalam hal penyetoran sampah )
·         Pengepul
( Pihak yang diajak kerja sama oleh bank sampah dalam pembelian sampah untuk merupiahkan sampah )
·         Petugas bank sampah
( Orang yang memiliki pengetahuan pencatatan secara sistematis, melakukan pemilahan dan penimbangan sampah yang ada di bank sampah )
Sistem ini juga membantu berbagai kegiatan di Bank Sampah diantaranya :
·         Transaksi penyetoran sampah oleh nasabah.
·         Transaksi pembelian sampah oleh pengepul.


Sistem ini di buat dapat memberikan tujuan diantara nya :
1. Menampilkan informasi data nasabah, Pengepul, Petugas.
2. Menampilkan informasi master data sampah.
3. Menampilkan informasi transakasi penyetoran sampah oleh nasabah.
4. Menampilkan informasi transakasi pembelian sampah oleh pengepul.

5. Membuat aliran Buku Kas.


TRANSFORMASI KE TABEL FISIK


      KETERANGAN
1. Hubungan kardinalitas pada Entity Nasabah dan Entity Menyetor adalah one to many
2. Hubungan kardinalitas pada Entity Menyetor dan Entity Detail Menyetor adalah one to many
3. Hubungan kardinalitas pada Entity Petugas dan Entity Menyetor adalah one to many
4. Hubungan kardinalitas pada Entity Sampah dan Entity Detail Menyetor adalah one to many
5. Hubungan kardinalitas pada Entity Pengepul dan Entity Membeli adalah one to many
6. Hubungan kardinalitas pada Entity Petugas dan Entity Membeli adalah one to many
7. Hubungan kardinalitas pada Entity Membeli dan Entity Detail Membeli adalah one to many
8. Hubungan kardinalitas pada Entity Sampah dan Entity Detail Membeli adalah one to many
9. Hubungan kardinalitas pada Entity Sampah dan Entity Jenis Sampah adalah many to one

Supertype dan Substype :
10. Hubungan kardinalitas pada Entity Sampah dan Entity Sampah Logam adalah one to many
11. Hubungan kardinalitas pada Entity Sampah dan Entity Sampah Non Logam adalah one to many


BAB 3 VIEW & JOIN

OPERATOR VIEW

VIEW
VIEW adalah query yang disimpan, bentuknya menyerupai table. View bersifat logic, artinya tidak memiliki data fisik karena data fisiknya ada di table. View adalah cara menampilkan/menyajikan data yang ada di table.
Ada beberapa bentuk view :
1. Diambil dari 1 tabel (seluruh kolom, sebagian kolom, calculated colomn, seluruh record, sebagian record)
2. Diambil dari beberapa table (syaratnya harus ada relasi antar table)
a. INNER JOIN
b. LEFT OUTER JOIN
c. RIGHT OUTER JOIN
d. FULL OUTER JOIN
e. UNION (syaratnya field yang di-UNION harus sejenis)
3. Hasil dari Pengelompokkan Data (Group By)
4. Hasil dari Pivot Table (Cross Table)


JOIN
Join adalah operasi untuk mengambil informasi dari 2 tabel atau lebih dalam 1 waktu. Dengan join baris data dari satu tabel dihubungkan dengan baris data pada tabel lain berdasarkan kolom tertentu.

Klasifikasi Join
• inner join
• outer join
• cross join
• equi join
• natural join
• self join
Dari beberapa macam join tersebut yang banyak digunakan adalah inner join dan outer join
Inner Join
Inner join adalah default dari join, digunakan mendapatkan data dari tabel lain berdasarkan kolom yang dihubungkan. Bila tidak ditemukan maka baris data tersebut dibatalkan.
Syntax :
Select … from tabelA [inner] join tabelB
on tabelA.namakolom operator tabelB.namakolom

Keterangan :
• Kata inner adalah opsional (boleh ditulis ataupun tidak)
• Klausa where, order by dll dapat disertakan

Contoh :
Menampilkan ID buku, Judul buku dan nama penerbitnya dari tabel Title & Publishers
Pada tabel Title tidak ada nama penerbit, tetapi ada kode penerbit/Pub_Id yang namanya dapat diperoleh dari tabel Publishers berdasarkan Pub_Id

Select t.Title_Id, t.Title, p.Pub_name from Titles t join Publishers p
on t.Pub_Id = p.Pub_Id

Outer Join
Outer join adalah join yang digunakan memasangkan data dari satu tabel dengan tabel lain berdasarkan kolom yang dihubungkan walaupun salah satu kolom penghubungnya tidak berpasangan.

Syntax :
Select … from tabelA [left|right] outer join tabelB
on tabelA.namakolom operator tabelB.namakolom
Keterangan :
• Kata outer harus ditulis dan didahului kata left atau right
• Kata left dipilih bila nama tabel disebelah kiri kata join yang menjadi acuan
• Kata right dipilih bila nama tabel disebelah kanan kata join yang menjadi acuan
• Klausa where, order by dll dapat disertakan
Contoh :
Menampilkan daftar penerbit & nama-nama pengarang yang berada di kota yang sama (semua penerbit ditampilkan walaupun tidak ada nama pengarang yang satu kota)
Select p.Pub_name, a.Au_Lname, a.Au_Fname from Publishers p
left outer join Authors a on p.City = a.City
dalam syntax lain :
Select p.Pub_name, a.Au_Lname, a.Au_Fname from Publishers p, Authors a
where p.City *= a.City

 PLANNING JOIN PEMESANAN TAKSI
VIEW PESAN (cross join) Input :
Table pemesan (kd_pemesan, nama_pemesan,jenis_kelamin, alamat)
Table supir (kd_supir, jenis_kelamin, nama_supir, No_ID)
Table mobil (kd_mobil, jenis_mobil, warna_mobil, No_Mobil)

BAB 2 ACTIVATE DATABASE

ACTIVE DATABASE

1Kebutuhan Procedure

Terdapat 5 procedure, yang fungsinya adalah untuk memudahkan pengisian data pada masing-masing table yaitu :

a. Tabel Pemesan
·        Insert_Pemesan ( Memasukkan data pemesan terbaru )

Input : Id Pemesan,Nama Pemesan,Alamat Pemesan,Telepon Pemesan
Proses : pada Tabel Pemesan terjadi proses penginputan data
Output : Id Pemesan,Nama Pemesan,Alamat Pemesan,Telepon Pemesan sesuai inputan.

b. Tabel Supir
·        Insert_Supir ( Memasukkan data Supir terbaru )

Input : Id Supir,Nama Supir,Alamat Supir,Telepon Supir
Proses : pada Tabel Supir terjadi proses penginputan data
Output : Id Supir,Nama Supir,Alamat Supir,Telepon Supir sesuai inputan

c. Tabel Pesan
·        Insert_Pesan ( Memasukkan data pemesanan taxi terbaru )

Input : No Pemesanan,Tanggal Pemesanan,Id Pemesan,Id Supir
Proses : melakukan proses penginputan data pada Tabel Pesan
Output : No Pemesanan,Tanggal Pemesanan,Id Pemesan,Id Supir sesuai inputan

d. Tabel Detail Pemesanan
·        Insert_DetailPesan ( Memasukkan data Taxi yang dipesan )

Input : No Pemesanan, Jenis Taxi
Proses : melakukan proses penginputan data taxi yang dipesan
Output : No Pemesanan, Jenis Taxi
·        Delete_ DetailPesan ( Membatalkan penginputan Taxi yang dipesan )

Input : No Pemesanan, Jenis Taxi
Proses : melakukan proses penghapusan data per record
Output : Hapus data


e. Tabel Taxi
·        Insert_Taxi ( Memasukkan data taxi terbaru )

Input : Id Taxi, Nama Taxi, Spesifikasi, Jenis Taxi
Proses : melakukan proses penginputan data pada Tabel Taxi
Output : : Id Taxi, Nama Taxi, Spesifikasi, Jenis Taxi 

2. Trigger
Sekumpulan perintah Stored Procedure yang secara otomatis dikerjakan ketika terjadi penyisipan (insert), pengubahan (update) atau penghapusan data (delete) pada sebuah tabel.
·        Tabel Detail Pemesanan

( Trigger update_stok_pesan1 )
Ketika dilakukan insert data field Jenis Taxi pada Tabel Detail Pemesanan, maka akan terjadi perubahan (update) field Jenis Taxi pada Tabel Taxi yaitu Penambahan Jumlah Taxi.
( Trigger update_stok_pesan2 )
Ketika terjadi batal transaksi dilakukan delete data field Jenis Taxi pada Tabel Detail Pemesanan, maka akan terjadi perubahan (update) field Jenis Taxi pada Tabel Taxi yaitu Pengurangan Jumlah Taxi.

3. Function
Function terdapat pengembalian nilai (return value). Karena function dapat mengembalikan sebuah nilai, function dapat diakses seperti layaknya sebuah variabel biasa.

·        Tabel Detail Pemesanan
( Function total_HargaPesan )
Menampilkan perkalian dari field Jenis Taxi dari Tabel Taxi dan Tanggal Pemesanan pada Tabel Detail Pemesanan yang akan di tampilkan pada field baru yaitu Total Jenis Taxi.
Ketika dilakukan insert data field Tanggal Pemesanan pada Tabel Detail Pemesanan, 


Terjadi perkalian antara data field Tanggal pemesanan pada Tabel Detail Pemesanan dengan data field Jenis Taxi.

BAB 1 Planing EERD

Deskripsi:

Pelanggan memesan taxi melalui call center operator taksi yang ingin dipesan, kemudian pelanggan memberikan biodata lengkap & alamat lengkap. Lalu pelanggan memesan jenis taksi yang ingin dipesan. Lalu operator menyimpan biodata sang pemesan di dalam sistem & kemudian operator mengkonfirmasi ulang data sang pemesan sekali lagi. Selanjutnya operator memberikan data pemesan kepada si supir dengan rinci & jelas. Dan terakhir si supir menjemput pelanggan taxi di tempat sang pemesan memberi alamat.





KETERANGAN
1. Hubungan kardinalitas pada Entity Pelanggan dan Entity Pesan adalah one to many
2. Hubungan kardinalitas pada Entity Pesan dan Entity Detail Pemesanan adalah one to many
3. Hubungan kardinalitas pada Entity Supir dan Entity Pesan adalah one to many
4. Hubungan kardinalitas pada Entity Taksi dan Entity Detail Pemesanan adalah one to many
5. Hubungan kardinalitas pada Entity Supir dan Entity Detail Pemesanan adalah one to many
Supertype dan Substype :
6. Hubungan kardinalitas pada Entity Taxi dan Taxi Cipaganti adalah one to many
7. Hubungan kardinalitas pada Entity Taxi dan Entity Taxi Blue Bird adalah one to many











ACTIVE DATABASE

1. Kebutuhan Procedure

Terdapat 5 procedure, yang fungsinya adalah untuk memudahkan pengisian data pada masing-masing table yaitu :

a. Tabel Pemesan
·        Insert_Pemesan ( Memasukkan data pemesan terbaru )

Input : Id Pemesan,Nama Pemesan,Alamat Pemesan,Telepon Pemesan
Proses : pada Tabel Pemesan terjadi proses penginputan data
Output : Id Pemesan,Nama Pemesan,Alamat Pemesan,Telepon Pemesan sesuai inputan.

b. Tabel Supir
·        Insert_Supir ( Memasukkan data Supir terbaru )

Input : Id Supir,Nama Supir,Alamat Supir,Telepon Supir
Proses : pada Tabel Supir terjadi proses penginputan data
Output : Id Supir,Nama Supir,Alamat Supir,Telepon Supir sesuai inputan

c. Tabel Pesan
·        Insert_Pesan ( Memasukkan data pemesanan taxi terbaru )

Input : No Pemesanan,Tanggal Pemesanan,Id Pemesan,Id Supir
Proses : melakukan proses penginputan data pada Tabel Pesan
Output : No Pemesanan,Tanggal Pemesanan,Id Pemesan,Id Supir sesuai inputan

d. Tabel Detail Pemesanan
·        Insert_DetailPesan ( Memasukkan data Taxi yang dipesan )

Input : No Pemesanan, Jenis Taxi
Proses : melakukan proses penginputan data taxi yang dipesan
Output : No Pemesanan, Jenis Taxi
·        Delete_ DetailPesan ( Membatalkan penginputan Taxi yang dipesan )

Input : No Pemesanan, Jenis Taxi
Proses : melakukan proses penghapusan data per record
Output : Hapus data


e. Tabel Taxi
·        Insert_Taxi ( Memasukkan data taxi terbaru )

Input : Id Taxi, Nama Taxi, Spesifikasi, Jenis Taxi
Proses : melakukan proses penginputan data pada Tabel Taxi
Output : : Id Taxi, Nama Taxi, Spesifikasi, Jenis Taxi 

2. Trigger
Sekumpulan perintah Stored Procedure yang secara otomatis dikerjakan ketika terjadi penyisipan (insert), pengubahan (update) atau penghapusan data (delete) pada sebuah tabel.
·        Tabel Detail Pemesanan

( Trigger update_stok_pesan1 )
Ketika dilakukan insert data field Jenis Taxi pada Tabel Detail Pemesanan, maka akan terjadi perubahan (update) field Jenis Taxi pada Tabel Taxi yaitu Penambahan Jumlah Taxi.
( Trigger update_stok_pesan2 )
Ketika terjadi batal transaksi dilakukan delete data field Jenis Taxi pada Tabel Detail Pemesanan, maka akan terjadi perubahan (update) field Jenis Taxi pada Tabel Taxi yaitu Pengurangan Jumlah Taxi.

3. Function
Function terdapat pengembalian nilai (return value). Karena function dapat mengembalikan sebuah nilai, function dapat diakses seperti layaknya sebuah variabel biasa.

·        Tabel Detail Pemesanan
( Function total_HargaPesan )
Menampilkan perkalian dari field Jenis Taxi dari Tabel Taxi dan Tanggal Pemesanan pada Tabel Detail Pemesanan yang akan di tampilkan pada field baru yaitu Total Jenis Taxi.
Ketika dilakukan insert data field Tanggal Pemesanan pada Tabel Detail Pemesanan,
Terjadi perkalian antara data field Tanggal pemesanan pada Tabel Detail Pemesanan dengan data field Jenis Taxi.